Membangun Karakter di Era Digital: Tantangan dan Peluang
Penulis: Suhardiansyah Suhardiansyah
 
                    
                Penulis: Ns.Andri Praja Satria, M.Biomed (Akademisi Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur)
Infokaltim.id - Era digital membawa perubahan besar yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, mulai dari cara bekerja, berinteraksi, hingga memperoleh informasi. Dalam menghadapi dinamika ini, penting bagi generasi muda untuk memiliki karakter yang kuat, seperti tanggung jawab, empati, dan kemampuan berpikir kritis. Hal ini menjadi kunci tidak hanya untuk meraih kesuksesan profesional tetapi juga menjaga keseimbangan hidup di tengah tantangan teknologi modern.
Dalam artikel opini yang diterbitkan oleh Infokaltim.id, Ns. Andri Praja Satria, M.Biomed, seorang akademisi dari Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, membahas secara mendalam tentang bagaimana era digital menuntut perubahan paradigma, karakter utama yang dibutuhkan, hingga tantangan dan peluang dalam membangun karakter di era ini.
Perubahan Paradigma di Era Digital
Perubahan di era digital tidak hanya terbatas pada adopsi teknologi baru, tetapi juga melibatkan pergeseran dalam cara orang bekerja, belajar, dan berinteraksi. Teknologi yang mempercepat komunikasi dan mempermudah kolaborasi juga membawa tantangan, seperti perlunya adaptasi cepat terhadap disrupsi yang terjadi di berbagai sektor.
Lebih dari sekadar keterampilan teknis, era digital menuntut penguasaan keahlian seperti kreativitas, pemikiran kritis, dan fleksibilitas. Pemikiran kritis sangat dibutuhkan untuk memilah informasi di tengah maraknya misinformasi dan hoaks. Tanpa perubahan cara berpikir yang progresif, teknologi hanya akan menjadi peluang yang terabaikan.
Tantangan dan Peluang
Salah satu tantangan utama yang dihadapi generasi muda adalah gangguan teknologi, seperti notifikasi yang mengalihkan perhatian dan kecanduan media sosial. Gangguan ini memengaruhi fokus, produktivitas, dan kesehatan mental. Selain itu, cyberbullying dan tekanan sosial di dunia maya juga menjadi ancaman yang perlu diatasi dengan pendekatan holistik.
Namun, teknologi juga membawa peluang besar, seperti pembelajaran daring berbasis gamifikasi dan kolaborasi lintas budaya melalui platform digital. Dengan mengintegrasikan literasi digital dalam pendidikan formal dan menanamkan nilai-nilai etika digital, generasi muda dapat memanfaatkan teknologi untuk menciptakan inovasi dan solusi kreatif.
Kesimpulan
Menurut Ns. Andri Praja Satria, membangun karakter di era digital memerlukan kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan komunitas. Literasi digital, kebiasaan positif, dan penguatan etika dalam penggunaan teknologi menjadi fondasi penting untuk menciptakan generasi yang adaptif, berpikir kritis, dan bertanggung jawab secara sosial. Dengan pendekatan yang tepat, generasi masa depan dapat memanfaatkan peluang teknologi secara bijak dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat digital.
Baca artikel lengkapnya di: https://infokaltim.id/membangun-karakter-di-era-digital-tantangan-dan-peluang/