UMKT Tuan Rumah Pelatihan dan Implementasi Sistem Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis e-Learning
umkt.ac.id- SAMARINDA :: Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) bekerja sama dengan Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah, menggelar PELATIHAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PEMBELAJARAN JARAK JAUH BERBASIS E-LEARNING se-PTM Indonesia di Aula gedung E Lantai 4 UMKT, Rabu-Jumat (24-26/4).
Turut hadir Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof. Edy Suandi Hamid dan Rektor UMKT Prof Bambang Setiaji dan jajarannya, serta 39 peserta perwakilan Perguruan Tinggi Muhammadiyah se Indonesia. Sementara pematerinya adalah Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UMKT Ir Waluyo Adi Siswanto M Eng, ketua APTIKOM Prof Zainal Arifin Hasibuan MSc PhD, dan Prof Bambang Setiaji.
Disampaikan lebih lanjut oleh ketua panitia Wawan Joko Pranoto, pelatihan ini merupakan kegiatan kerja sama antar perguruan tinggi Muhammadiyah se Indonesia. “Kegiatan ini menjadi saran menambah pengetahuan dalam penerapan mata kuliah jarak jauh secara online atau berbasis E-Learning,” ujarnya.
kegiatan ini diharapkan bisa menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi Muhammadiyah se Indonesia. Karena UMKT baru dua tahun berdiri menjadi universitas. “Semoga ke depan, bisa saling bersinergi dalam hal sistem pembelajaran jarak jauh berbasis E-Learning,” ucapnya.
Sementara itu, Waluyo Adi Siswanto menjelaskan kegiatan ini merupakan langkah untuk pengenalan kepada para dosen atau peserta untuk bisa membuat mata kuliah secara online. Termasuk bisa mengakses tugas-tugas secara online. Ke depan, mereka harus bisa membuat mata kuliah berbasis online. Karena, rata-rata para dosen yang ikut pelatihan ini, ada yang sudah menggunakan meskipun sebagian ada yang belum menggunakannya.
“Harapannya ini menjadi salah satu platform berbasis jaringan internet yang dapat digunakan untuk menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan jarak jauh. Sehingga dapat memudahkan instruktur dan peserta pelatihan untuk beraktivitas dalam proses pembelajaran seperti berkomunikasi juga berdiskusi, serta menyajikan materi dalam bentuk file dengan berbagai format file, bahkan evaluasi dan penilaian,” jelasnya.
Dia menambahkan, E-learning memungkinkan komunikasi antara para dosen bisa terjadi setiap saat tanpa dibatasi ruang dan waktu. Pada dasarnya, pembelajaran model ini memerlukan kesiapan yang lebih, dibandingkan pembelajaran model lain, karena dibutuhkan kesiapan media (internet) dan kesiapan sumber daya manusia (SDM). “Tentunya diperlukan juga diperlukan pemahaman yang mendalam mengenai dasar-dasar membangun sistem E-Learning hingga pengembangan jangka panjangnya,” tutupnya.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah juga menyampaikan bahwa nantinya semua Perguruan Tinggi Muhamadiyah (PTM) secara bertahap akan diarahkan kepada program Pendidikan Jarak Jauh (PJJ), baik berbasis matakuliah, program studi, atau perguruan tinggi. Untuk itu, Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Pusat (Diktilitbang PP) Muhammadiyah diharapkan memfasilitasi terbentuknya konsorsium e-learning PTM.
Demikian salah satu butir ‘Deklarasi Samarinda’ yang dihasilkan pada Pelatihan dan Implementasi Sistem Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis e-Learning yang diikuti wakil pimpinan PTM se-Indonesia di Samarinda, Rabu-Jumat (24-26/4/2019). Selain itu, deklarasi juga menetapkan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) sebagai center of e-learning development.