English Corner: Mengenal Passive Voice
Penulis: Muhammad Rafly Raihandy
A letter was delivered to Mr. Rahman yesterday.
Kalian pernah melihat tulisan seperti ini? Kalau pernah, ini adalah salah satu bentuk passive voice.
Passive voice atau kalimat pasif adalah jenis kalimat yang dilihat berdasarkan subjeknya. Contohnya adalah, My wallet was stolen. Dalam bahasa Indonesia, passive voice itu sama seperti tambahan imbuhan ter- dan di- (misal: ayam itu digoreng oleh saya)
Lalu, kapan dan untuk apa sih kita menggunakan passive voice?
Passive voice digunakan untuk alasan berikut.
- Menghindari kesalahan. Pembicara tak perlu disebutkan ketika menggunakan passive voice.
Contoh: Advice is given to Yanto (bandingkan dengan: Parmin advices Yanto)
- Formalitas. Passive voice biasanya digunakan dalam percakapan, surat-menyurat, serta penulisan secara formal (misalnya, menulis berita, surat lamaran kerja, dan karya ilmiah)
Contoh: Our planet is wrapped in a mass of gases.
- Aktor yang melakukan perbuatan tidak penting, tidak diketahui, atau tidak jelas.
Contoh: The door was left open.
Pada dasarnya, passive voice memiliki rumus: Subjek + to be + verb 3.
Penggunaan passive voice juga bisa mengikuti tenses yang berlaku, seperti present simple.
Oleh karena itu, passive voice punya beragam rumus sesuai dengan tenses-nya. Berikut adalah rumusan passive voice dalam 16 tenses yang bisa kamu pakai sebagai referensi.
Lalu, apa yang membedakan passive voice dengan active voice? Dalam active voice, subjek di dalam passive voice menjadi objek dalam kalimat tersebut. Sebaliknya, objek dalam passive voice akan berperan sebagai subjek ketika kalimatnya diubah menjadi active voice.
Nah, setelah memahami passive voice di artikel ini, kalian bisa membuat contoh kalimat pasif dalam bahasa Inggris dengan mudah. Oiya, jangan lupa dilatih lewat percakapan sehari-hari.
Jangan lupa juga menguasai semua rumus tenses bahasa Inggris biar proses selanjutnya makin mudah!