Pembukaan Baitul Arqam Gelombang Pertama, UMKT Teguhkan Komitmen Pengkaderan Berkelanjutan

 Diposting pada: Monday, 03/11/2025, 15:00 WITA
 Penulis: Raisha Azzahro
Sejalan dengan TPB nomor:
SDGs 4 SDGs 16
Pembukaan Baitul Arqam Gelombang Pertama, UMKT Teguhkan Komitmen Pengkaderan Berkelanjutan

umkt.ac.id, Samarinda — Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) bekerja sama dengan Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, resmi membuka kegiatan Baitul Arqam bagi jajaran pimpinan menengah pada hari Senin (3/11). Kegiatan ini berlangsung selama enam hari, dari tanggal 3 hingga 8 November 2025, bertempat di Badan Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Kalimantan Timur. Para peserta akan menempati asrama selama pelaksanaan berlangsung.

 

Pembukaan kegiatan dihadiri oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Timur, Ketua Korps Instruktur Muhammadiyah Kaltim, Tim Instruktur Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dan Wakil Rektor Bidang Al-Islam Kemuhammadiyahan dan Sumber Daya Insani (AIK & SDI). Acara ini diisi dengan serah terima peserta yang akan menjalani masa pengkaderan secara intensif di BPMP. 

 

Dalam sambutannya, Drs. Suprayitno, M.Kes., selaku Wakil Rektor Bidang AIK dan SDI menekankan bahwa pengkaderan merupakan bagian fundamental dalam sistem pendidikan Muhammadiyah. “Pengkaderan adalah ruh yang menjaga keberlangsungan dan kualitas mutu pendidikan di lingkungan Muhammadiyah. Melalui kegiatan seperti Baitul Arqam, kita memastikan bahwa nilai-nilai keislaman dan kemuhammadiyahan terus hidup dan berkembang,” ujarnya. 

 

Sementara itu, KH. Siswanto selaku Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kaltim dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan Baitul Arqam, menegaskan pentingnya sistem pengkaderan dalam menjaga eksistensi dan daya saing organisasi. “Sebuah organisasi harus berdaya dan berdampak. Untuk mencapai itu, dibutuhkan kader yang memahami aturan, ideologi, dan arah gerak organisasi,” tutur beliau. 

 

Menurutnya, salah satu alasan Muhammadiyah mampu bertahan dan menjadi contoh bagi organisasi lain di tingkat nasional maupun global adalah karena sistem pengkaderan yang berjalan konsisten dan berkesinambungan. Ia juga berharap para peserta Baitul Arqam dapat semakin memahami dan menerapkan pemikiran Muhammadiyah dalam kegiatan sehari-hari. “Setelah pengkaderan ini, pemahaman terhadap ideologi Muhammadiyah harus meningkat. Jangan sampai sekadar menghadiri dan tahu, tetapi juga mampu menerapkannya dalam kehidupan dan kepemimpinan,” tambahnya.

 

Sebagai gelombang pertama, Baitul Arqam bagi pimpinan menengah ini menjadi langkah awal dalam membangun budaya kaderisasi berkelanjutan di lingkungan universitas. Melalui kegiatan ini, diharapkan lahir pemimpin-pemimpin yang tidak hanya cakap secara profesional, tetapi juga berkarakter Islami dan membawa semangat berkemajuan sesuai visi Muhammadiyah.

Tags:
UMKT MUHAMMADIYAH
Berita lainnya