UMKT Perluas Kolaborasi Internasional di Thailand
Penulis: Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
umkt.ac.id, Thailand — Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) kembali menunjukkan kiprahnya di kancah internasional dengan berpartisipasi dalam forum “Indonesia: Education and Collaboration” yang diselenggarakan oleh Konsulat Republik Indonesia (KRI) Songkhla di Thaksin University, Thailand. Kegiatan yang berlangsung dari 13–14 November 2025 ini dihadiri oleh sejumlah pimpinan universitas dari Indonesia dan Thailand, termasuk Abdul Halim, Wakil Rektor Bidang Akademik, Mutu, Kemahasiswaan, dan Alumni UMKT. Forum ini menjadi ajang penting untuk memperkuat kerja sama lintas negara di bidang pendidikan yang meliputi riset dan pertukaran akademik.
“Indonesia merupakan negara yang besar dan luas. Sedangkan UMKT, terletak di Pulau Kalimantan yang berada di tengah-tengah kepulauan Indonesia. Dalam waktu dekat, Kalimantan Timur akan menjadi gerbang menuju Ibu Kota Nusantara (IKN),” ujar Halim dalam sesi pemaparannya. Halim memperkenalkan UMKT sebagai universitas yang berkembang pesat dan memiliki posisi strategis di Kalimantan Timur, yakni wilayah yang menjadi gerbang menuju Ibu Kota Nusantara (IKN).
Di hadapan para akademisi, Halim menyoroti fenomena meningkatnya penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam kehidupan manusia. Menurutnya, teknologi harus tetap berpihak pada nilai-nilai kemanusiaan agar tidak menyingkirkan esensi manusia itu sendiri.
“UMKT mengambil posisi strategis di tengah era AI yang semakin marak digunakan. Manusia berbeda dari AI karena memiliki rasa kemanusiaan. Kemanusiaan di sini meliputi cara kita berkomunikasi sesuai konteks, merasakan, memandang dunia, dan kemampuan kita untuk terus berkolaborasi dengan berbagai pihak,” jelasnya.
Ia menekankan, kolaborasi menjadi kunci penting dalam menghadapi perubahan global. Melalui kerja sama, universitas dapat saling melengkapi kelebihan dan kekurangan masing-masing untuk menghasilkan kemajuan bersama.

Pada sesi berikutnya, Halim menyampaikan apresiasi kepada Thaksin University yang telah membuka ruang kerja sama dengan berbagai universitas di Indonesia. Ia menegaskan bahwa UMKT, meskipun termasuk universitas muda, kini diminati ribuan mahasiswa setiap tahunnya dan terus mengembangkan diri menuju standar internasional.
“Kesamaan antara Thaksin University dan UMKT adalah keduanya menawarkan lingkungan berbasis dunia internasional. Kami terus mendorong mahasiswa mengikuti berbagai program kolaboratif dengan pihak luar negeri,” tuturnya.
Saat ini, UMKT telah menjalin kemitraan dengan sejumlah institusi di Malaysia dan Korea Selatan, termasuk melalui program double degree dan joint degree. Melalui forum di Thailand ini, UMKT berharap dapat membuka peluang serupa dengan Thaksin University. Dalam kesempatan tersebut, Halim juga membawa staf Kantor Urusan Internasional (KUI) UMKT agar dapat berdialog langsung dengan pihak Thaksin University untuk membahas peluang kerja sama lebih lanjut. Menanggapi pertanyaan peserta forum tentang kemungkinan pertukaran staf, Halim menegaskan bahwa UMKT terbuka terhadap pertukaran dosen maupun mahasiswa dengan perguruan tinggi luar negeri.
“Selain memberangkatkan mahasiswa ke luar negeri untuk merasakan atmosfer perkuliahan internasional, kami juga ingin mahasiswa UMKT bisa belajar dari dosen luar negeri yang mengajar di kampus kami,” jelasnya.
Menurut Halim, dosen luar negeri dapat memberikan kuliah tamu secara daring maupun langsung di UMKT. Begitu pula sebaliknya, dosen UMKT siap berbagi pengalaman di kampus mitra luar negeri. Program semacam ini diharapkan mampu memperkaya pengalaman akademik mahasiswa dan memperluas jejaring dosen antar negara.
Dalam sesi terakhir, Halim menyoroti keunggulan UMKT di Kalimantan Timur, salah satunya melalui program internasionalisasi yang komprehensif. UMKT tidak hanya mendorong mahasiswa, tetapi juga staf pengajar untuk terlibat dalam berbagai program di luar negeri.

“UMKT menawarkan program non gelar, joint degree, hingga double degree. Kami juga menyiapkan berbagai paket internasionalisasi agar mahasiswa dapat menimba ilmu di luar negeri,” paparnya.
Selain itu, UMKT juga berkomitmen memperkuat kolaborasi riset dan publikasi internasional. Menurut Halim, Indonesia memiliki jumlah dosen yang sangat besar dan berpotensi menjadi kekuatan akademik dunia jika mampu berkolaborasi lintas negara.
“Kami mengajak akademisi dari Thailand untuk melakukan penelitian bersama. Karena Indonesia dan Thailand memiliki banyak kesamaan, kolaborasi ini pasti bisa berjalan mulus dan memberikan dampak yang besar bagi masyarakat,” pungkasnya.

Forum “Indonesia: Education and Collaboration” ini juga dihadiri oleh berbagai pimpinan universitas dari Indonesia dan Thailand, seperti Institut Teknologi Bandung, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang, Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara, dan Rajamangala University of Technology Srivijaya.
Kehadiran UMKT di ajang internasional ini menegaskan komitmennya sebagai universitas yang adaptif terhadap perkembangan global sekaligus berakar kuat pada nilai-nilai kemanusiaan. Melalui kerja sama lintas negara, UMKT terus memperluas perannya dalam membangun ekosistem pendidikan tinggi yang berdaya saing dan berwawasan global.
Baca juga di KapanLagi.com
Penulis: Raisha Azzahro