Mahasiswa Magister Manajemen UMKT Telusuri Strategi Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat di PT Multi Harapan Utama dan Pabrik Beras Cap Tugu di Desa Loh Sumber

 Diposting pada: Monday, 02/06/2025, 08:32 WITA
 Penulis: Muhammad Yusril Ade Mahendra
Sejalan dengan TPB nomor:
SDGs 1 SDGs 2 SDGs 4 SDGs 6 SDGs 8 SDGs 12 SDGs 17
Mahasiswa Magister Manajemen UMKT Telusuri Strategi Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat di PT Multi Harapan Utama dan Pabrik Beras Cap Tugu di Desa Loh Sumber

Kutai Kartanegara – Mahasiswa Program Magister Manajemen Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) melakukan kunjungan lapangan ke dua titik strategis di wilayah Loa Kulu, Kutai Kartanegara, pada Rabu (28/5). Lokasi yang dikunjungi yakni Pabrik Beras Cap Tugu milik Bumdesa Sumber Purnama dan PT Multi Harapan Utama (MHU), sebuah perusahaan pertambangan batu bara yang dikenal aktif menjalankan program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM).

Kegiatan ini menjadi bagian dari penguatan pemahaman mahasiswa terhadap praktik manajemen strategis, khususnya dalam konteks pembangunan ekonomi lokal dan tanggung jawab sosial perusahaan.

Di pabrik beras Cap Tugu, rombongan mahasiswa disambut langsung oleh Direktur Bumdesa, Darmaji, yang menjelaskan proses produksi dan manajemen distribusi beras lokal. Tak hanya menyuplai kebutuhan pangan masyarakat, pabrik ini juga menjadi salah satu bukti konkret sinergi antara pemerintah desa, pelaku usaha, dan perusahaan tambang dalam mendukung kemandirian ekonomi berbasis desa.

Setelah dari pabrik beras, rombongan melanjutkan kunjungan ke kantor PT MHU, di mana mereka disambut oleh Muslim Gunawan, selaku Comdev Superintendent. Dalam pemaparannya, Muslim menekankan bahwa PPM adalah kewajiban perusahaan pertambangan sesuai dengan amanat perundang-undangan dan pedoman Kepmen ESDM No. 1824 K/30/MEM/2018.

PT MHU sendiri telah melaksanakan berbagai program unggulan, mulai dari pengadaan air bersih di delapan titik desa, program pendidikan beasiswa S1 terintegrasi untuk mahasiswa dari tujuh desa ring 1, hingga pengembangan UMKM berbasis perempuan di sektor kakao. Salah satu inovasi yang menonjol adalah Rumah Cokelat Lung Anai, yang berhasil memproduksi lima varian cokelat dan melibatkan perempuan lokal sebagai pengelolanya.

“Bumdesa yang mengelola pabrik beras ini punya potensi besar. Namun, mereka masih butuh penguatan dari sisi manajemen, terutama dalam menyusun rencana jangka panjang dan pembiayaan mandiri,” ujar Muslim Gunawan dalam sesi diskusi.

Sementara itu, Kepala Desa Loh Sumber, Sukirno, menjelaskan bahwa nama "Cap Tugu" dipilih untuk mengenang perjuangan pahlawan lokal yang gugur di masa penjajahan. Menurutnya, produk ini tidak hanya membawa nilai ekonomi, tapi juga mengangkat nilai-nilai sejarah dan kebudayaan.

Kegiatan ini turut didampingi oleh dua dosen Magister Manajemen UMKT, yakni  Ibu Fenty Fauziah dan Bapak Fitriansyah, yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas BRIDA Kalimantan Timur. 

Ibu Fenty menyampaikan apresiasinya atas keterbukaan Desa Loh Sumber dalam membangun sinergi dengan dunia akademik. Ia menilai bahwa kolaborasi semacam ini sangat potensial, terutama dalam aspek manajemen lingkungan. “Lingkungan itu bukan hanya soal alam, tapi juga menyangkut kehidupan sosial masyarakat. Dari sisi akademik, kami siap mendampingi agar program desa lebih terarah dan berkelanjutan,” ujarnya. 

Sementara itu, Bapak Fitriansyah memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini sebagai bagian dari implementasi mata kuliah Manajemen Lingkungan, sekaligus upaya nyata menghadirkan mahasiswa langsung ke lapangan untuk memahami dinamika pengelolaan lingkungan dalam praktik nyata.

Melalui kegiatan ini, UMKT menegaskan komitmennya untuk terlibat aktif dalam pembangunan berkelanjutan, sembari membekali mahasiswa dengan wawasan dan pengalaman lapangan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan sosial masyarakat saat ini.

Berita lainnya