Farmasi UMKT Menerima Kunjungan Pascasarjana Farmasi UGM

SAMARINDA – Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (FF UMKT) menerima kedatangan Program Pascasarjana Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (FF UGM) yang diwakili oleh Dr. apt. Fita Rahmawati, Sp.FRS. pada Selasa (13/05/2023). Kegiatan dikemas dalam bentuk Kuliah Pakar yang mengangkat tema “Pemberian Obat melalui Nasogastric Tube (NGT)”. Dekan FF UMKT, Dr. apt. Dwi Lestari, M.Si. dalam sambutannya mengatakan, bahwa momentum ini merupakan kesempatan yang istimewa bagi para mahasiswa dan tidak terkecuali para dosen untuk menelaah lebih dalam mengenai alternatif rute pemberian obat kepada pasien dengan kondisi tertentu.

“Seluruh pasien pasti menginginkan manfaat terapeutik dari setiap obat yang didapatkan. Pada kondisi tertentu di rumah sakit, pasien harus sesegera mungkin mendapatkan obat, namun kadangkala tidak tersedia bentuk injeksinya. Maka pada saat itulah NGT digunakan agar pasien tetap dapat mendapatkan obat secara enteral. Rute seperti ini juga dipertimbangkan bagi pasien yang tidak sadarkan diri atau mengalami kesulitan menelan.” Jelas Dr. apt. Fita Rahmawati, Sp.FRS.

Kegiatan kuliah pakar yang dilangsungkan di Aula Lantai 4 Gedung E UMKT tersebut dilanjutkan dengan Sosialisasi Program Pascasarjana Fakultas Farmasi UGM. “Kedatangan beliau pada hari ini turut menjadi kesempatan emas bagi para mahasiswa dan alumni yang berminat melanjutkan studinya di UGM, pun juga bagi para dosen yang akan meneruskan pendidikan ke jenjang Doktoral di salah satu perguruan tinggi terbaik Indonesia tersebut.” ujar Dekan FF UMKT, Dr. apt. Dwi Lestari, M.Si.

Dr. apt. Fita Rahmawati, Sp.FRS. yang merupakan Ketua Program Studi Magister Farmasi Klinik UGM memaparkan, bahwa seluruh Program Pascasarjana Fakultas Farmasi UGM saat ini telah terakreditasi Unggul, diantaranya Program Magister Ilmu Farmasi, Magister Farmasi Klinik, Magister Manajemen Farmasi, serta Doktor Farmasi. Selain itu, banyak kerja sama juga telah terjalin dengan berbagai institusi maupun rumah sakit di luar negeri. Hal ini menjadi keunggulan tersendiri yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa dalam rangka mengembangkan keilmuan kefarmasiannya.