Roadshow dan Kuliah Pakar Pascasarjana Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Sukses Terselenggara di UMKT

 Diposting pada: Monday, 02/12/2024, 10:40 WITA
 Penulis: Erfan Abdissalam
Sejalan dengan TPB nomor:
SDGs 4
Roadshow dan Kuliah Pakar Pascasarjana Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Sukses Terselenggara di UMKT

SAMARINDA - Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) menyambut kedatangan rombongan Pascasarjana Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (UNAIR) dalam agenda Roadshow dan Kuliah Pakar. Kegiatan yang berlangsung di Aula Gedung E UMKT pada hari Sabtu (30/11/2024) ini tidak hanya dihadiri oleh para mahasiswa Fakultas Farmasi UMKT, namun juga tamu-tamu undangan dari instansi pemerintahan, rumah sakit, serta perguruan tinggi farmasi lainnya di Kota Samarinda. Hal yang menarik, pada momentum ini turut terjalin kerja sama melalui penandatanganan MoU antara Fakultas Farmasi UMKT dengan Fakultas Farmasi UNAIR.

"Kami sangat senang dan bangga dapat menyambut Bapak dan Ibu sekalian yang datang jauh-jauh dari Kota Surabaya ke kota tepian (Samarinda). Terlebih, sekaligus tiga guru besar ikut serta dalam rombongan. Kami bersyukur sekali dalam kesempatan ini akan mendapatkan tambahan ilmu melalui kuliah pakar oleh Prof. Dr. apt. Djoko Agus Purwanto, M.Si., Prof. Dr. apt. Aty Widyawaruyanti, M.Si., dan Prof. Dr. apt. Budi Suprapti, M.Si. Kami juga mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Bapak/Ibu pimpinan dekanat dan program pascasarjana Fakultas Farmasi UNAIR dalam menyelenggarakan roadshow di kampus kami tercinta ini. Tercatat ada beberapa dari kalangan dosen maupun alumni kami yang pernah berkuliah di Fakultas Farmasi UNAIR. Semoga ke depannya kita dapat terus saling bersinergi membangun kualitas pendidikan kefarmasian yang terbaik." pungkas Dr. apt. Dwi Lestari, M.Si. selaku Dekan Fakultas Farmasi UMKT dalam sambutan beliau.

Acara dilanjutkan dengan sambutan dan pengenalan fakultas yang disampaikan oleh apt. Mahardian Rahmadi, S.Si., M.Sc., Ph.D. selaku Wakil Dekan II, mewakili Dekan Fakultas Farmasi Universitas Airlangga. Beliau menyampaikan bahwa penentuan UMKT sebagai tujuan roadshow kali ini telah melalui diskusi sebelumnya yang dipimpin oleh Dekan. Selain dalam rangka implementasi kerja sama yang terjalin, pihak Fakultas Farmasi UNAIR berharap dapat turut serta mendukung perkembangan pendidikan tinggi farmasi di berbagai wilayah, mengingat Farmasi UNAIR merupakan pendidikan tinggi farmasi terbaik pertama di Indonesia versi QS World University Rankings by Subject dan Scimago Institutions Rankings. Kemudian dalam hal roadshow, tentu diharapkan akan terjadi peningkatan peminat yang ingin melanjutkan studinya ke jenjang pascasarjana di Fakultas Farmasi UNAIR. "Program pascasarjana yang kami miliki meliputi Magister Ilmu Farmasi (dengan 7 peminatan), Magister Farmasi Klinik, dan Doktor Ilmu Farmasi. Ketiganya saat ini telah terakreditasi unggul. Kedua program magister juga telah terakreditasi internasional ASIIN. Adapun program doktor yang kami selenggarakan menggunakan sistem by research, di mana mahasiswa akan terfokus pada penelitian sejak awal masa perkuliahan, sehingga akan lebih membentuk karakter researcher pada lulusannya." jelas Wakil Dekan II Fakultas Farmasi UNAIR.

Pada sesi kuliah pakar, Prof. Dr. apt. Aty Widyawaruyanti, M.Si. yang merupakan KPS Magister Ilmu Farmasi Fakultas Farmasi UNAIR memulai sesi dengan memaparkan materi tentang "Penemuan Senyawa Bioaktif Antimalaria dari Genus Artocarpus". Beliau menuturkan bahwa hingga saat ini, malaria masih menjadi problem kesehatan yang dihadapi di Indonesia, khususnya pada beberapa wilayah endemik. Di sisi lain, Indonesia sangat kaya akan potensi alamnya, termasuk dalam bidang kefarmasian yakni pengembangan senyawa aktif obat berbasis bahan alam yang dapat menjadi solusi dalam pengentasan kasus malaria.

Sesi kuliah pakar kedua disampaikan oleh Prof. Dr. apt. Djoko Agus Purwanto, M.Si. KPS Doktor Ilmu Farmasi Fakultas Farmasi UNAIR tersebut memaparkan topik berjudul "Epigalokatekin Galat: Antioksidan Terbaik dari Daun Teh". Beliau menjelaskan bahwa faktanya, epigalokatekin galat memiliki aktivitas antioksidan 100x lebih besar dibandingkan dengan vitamin C. Senyawa antioksidan dibutuhkan bagi tubuh kita di antaranya dalam mencegah serangan radikal bebas yang dapat merusak komponen sel menyebabkan sel mengalami oksidatif stres, suatu kondisi yang dapat menggiring kepada penyakit degeneratif, kanker, bahkan kematian sel.

Kuliah pakar terakhir diberikan oleh Prof. Dr. apt. Budi Suprapti, M.Si. selaku KPS Magister Farmasi Klinik Fakultas Farmasi UNAIR. Dalam topik yang bertema "Hepatitis B: Manajemen Terapi dan Upaya Pencegahan", beliau menuturkan bahwa secara klinis, hepatitis B dapat mendorong kepada permasalahan yang lebih serius, mulai dari sirosis hati, kanker hati, hingga kematian. Berbagai intervensi dapat diberikan seperti interferon dan nukleosida. Selain itu, upaya pencegahan juga dapat dilakukan melalui pemberian vaksin. Beliau mengajak para peserta yang hadir untuk dapat memperkuat pemahaman mengenai penyakit dan tatalaksana hepatitis B agar profesi apoteker semakin dapat menunjukkan perannya di tengah-tengah masyarakat.

Berita lainnya