Mahasiswa Agribisnis UMKT FPBD Kembangkan Inovasi Pupuk Organik Cair dari Limbah Kelapa Sawit
Penulis: Veri Febrian
Tanah Grogot, 19 Oktober 2025 — Mahasiswa Program Studi Agribisnis Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) mengembangkan inovasi pemanfaatan limbah kelapa sawit menjadi pupuk organik cair yang ramah lingkungan. Kegiatan ini merupakan bagian dari pembelajaran dan penelitian yang mengusung tema pertanian berkelanjutan serta pengelolaan limbah industri secara produktif.
Dalam presentasinya, mahasiswa menjelaskan bahwa industri pengolahan kelapa sawit menghasilkan berbagai jenis limbah seperti tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dan limbah cair POME. Kedua bahan ini, jika tidak diolah, dapat mencemari lingkungan. Namun, melalui proses fermentasi dengan bantuan mikroorganisme efektif (EM4), limbah tersebut dapat diubah menjadi pupuk organik cair yang kaya akan unsur hara seperti nitrogen, fosfor, dan kalium.
Proses pembuatan pupuk dilakukan melalui tahapan pengumpulan limbah, penghalusan bahan baku, fermentasi selama dua hingga tiga minggu, penyaringan, hingga menghasilkan cairan pupuk siap pakai. Pupuk organik cair ini dapat digunakan langsung pada tanaman, baik dengan cara penyemprotan maupun penyiraman di sekitar akar.
Menurut pemaparan mahasiswa, tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah industri, meningkatkan kesuburan tanah, dan mendukung praktik pertanian berkelanjutan. Selain itu, inovasi ini juga diharapkan dapat mengurangi biaya produksi pertanian serta memberikan wawasan kepada masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan limbah berbasis ekonomi sirkular.
“Pemanfaatan limbah kelapa sawit menjadi pupuk organik cair bukan hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar perkebunan,” ujar salah satu mahasiswa dalam pemaparannya.
Analisis menunjukkan bahwa penggunaan pupuk organik cair mampu memperbaiki struktur tanah tanpa merusak ekosistem. Meski demikian, mahasiswa juga menyoroti perlunya standar operasional untuk menghindari dampak negatif seperti bau dan produksi gas metana selama proses fermentasi.
Secara keseluruhan, penelitian ini menegaskan bahwa inovasi pupuk organik cair dari limbah kelapa sawit dapat menjadi solusi nyata dalam mengurangi limbah industri, meningkatkan produktivitas pertanian, serta memperkuat konsep pertanian ramah lingkungan yang berkelanjutan.