MAHASISWA HI UMKT LA ODE KASBAR IKUT BERPARTISIPASI DALAM KEGIATAN ASEAN MUSLIM STUDENT ASOSIATION (AMSA) 2018 DI BANJARMASIN
Penulis: Prodi HI
Berdasarkan asumsi diatas, maka Pengurus Besar ASEAN Muslim Students Association yang berada di Indonesia bermaksud untuk menyelenggarakan kegiatan Pertemuan International Youth Conference (IYC 2018) yang dilaksanakn di provinsi Kalimantan selatan. International Youth Conference ini dalam rangka upaya rekonsiliasi dan konsolidasi mahasiswa muslim serta member AMSA yang berada di negara-negara ASEAN untuk menentukan arah masa depan ASEAN sebagai bentuk rekomendasi pemuda muslim ASEAN untuk problematika negara-negara di ASEAN khususnya Asia Tenggara. Selain itu, pertemuan ini pula dengan berkumpulnya para pemuda dan mahasiswa muslim dari berbagai negara ASEAN dan belahan benua di dunia, juga tentu menyikapi problematika yang terjadi khususnya di kawasan ASEAN dari berbagai aspek dan memberikan resolusi sebagai bentuk jawaban dan aspirasi kalangan pemuda dan mahasiswa muslim ASEAN untuk menyelesaikan segala permasalahan. Sasaran dari kegiatan International Youth Conference adalah para pemuda dan mahasiswa muslim dari berbagai negara ASEAN dan belahan benua di dunia. Sejumlah 135 orang.
“Pemuda Muslim Untuk Masa Depan ASEAN ” Simposium “keterkaitan Agama dalam Bernegara”
Kegiatan International Youth Conferennce (IYC 2018) dilaksanakan pada Selasa s/d Jum’at, 30 Oktober s/d 2 November 2018 Banjarmasin, Kalimantan Selatan, di Ballrom Efa Hotel Banjarmasin.
Kegiatan International Youth Conference (IYC) Adalah salah satu kegiatan ASEAN Muslim Students Association (AMSA Indonesia) sebagai program unggulan dalam rangka menciptakan poros perdamaian dunia. Kegiatan ini berlangsung selama 4 hari. Pembukaan dilaksanakan pada 30 Oktober yang dibuka langsung oleh Deputi MENPORA RI dan disaksikan oleh pejabat pemerintahan Provinsi Kalimantan Selatan. Acara pembukaan tersebut di serangkaikan dengan pertunjukan budaya dan Symposium dari beberapa sambutan dalam pembahasan singkat oleh Deputi MENPORA sekaligus pembuka kegiatan, Presiden AMSA ASEAN, Presiden AMSA Indonesia dan Bapak Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan. Symposium ini mengangkat tema “Keterkaitan Agama dalam Bernegara”. Dihari berikutnya yaitu Kegiatan konferensi yang dilaksanakan selama 2 hari dari tanggal 31 Oktober s/d 1 november. Dihari pertama, konferensi pemuda Internasional membahas berbagai permasalahan di kawasan Asia Tenggara. Dalam konferensi tersebut para peserta delegasi dari berbagai Provinsi di Indonesia dan Negara-negara ASEAN (Malaisya dan Thailand) dibagi menjadi lima divisi, yakni Dakwah, Education, Humanity, Economy dan Welfare. Tujuan dari konferensi ini adalah untuk menciptakan Resolusi mengenai problematika yang terjadi di ASEAN terutama dalam bidang Dakwah, Education, Humanity, Economy dan Welfare. Resolusi tersebut akan direkomendasikan kepada pemerintah Negara ASEAN dan Presiden RI agar dapat dimuat dalam kebijakan pemerintah. Selain itu, Resolusi tersebut diharapkan dapat menjadi bekal bagi peserta delegasi untuk direkomendasikan kepada pemerintah daerah dan kebijakan kampusnya. Mekanisme konferensi tersebut yaitu peserta delegasi diberikan selang waktu beberapa menit untuk menganalisis permasalahan terkait divisinya dan membentuknya kedalam sebuah konsep/tema hingga melahirkan sebuah Resolusi. Hasil dari perundingan tersebut kemudian dipresentasikan oleh penanggung jawab divisi. setelah selesai, kemudian dilanjutkan dengan pidato oleh bapak Walikota Kalimantan Selatan tentang “Peran Pemuda di Era Digital”. Di hari berikutnya dilanjutkan dengan Konferensi Tingkat Tinggi. Dalam konferensi tersebut setiap divisi melakukan riset dan uji Resolusi kepada divisi lain melalui sebuah diskusi hingga akhirnya menghasilkan Resolusi yang mutlak dan di itsbat langsung oleh presiden AMSA Indonesia dengan ketukan palu sidang sebanyak tiga kali, dilanjutkan dengan materi oleh seorang Wirausahawan sukses dan ketua Bank Syariah Kalimantan Selatan. Di hari terakhir peserta delegasi bekunjung ke makam salah satu tokoh yang pertama kali memeluk agama islam di Kalimantan Selatan yaitu Makam “Sultan Suriansyah”. Di tempat tujuan, Tour Guide menceritakan tentang Biografi “Sultan Suriansyah” kepada peserta delegasi. Kemudian peserta delegasi diarahkan ke Museum Perjuangan Rakyat Kalimantan Selatan yaitu Museum “Waja Sampai Kaputing”. Di museum tersebut Tour Guide menceritakan mengenai kronologis terjadinya perang di Kalimantan Selatan dan asal usul dari museum tersebut. Setelah itu, peserta delegasi melakukan latihan memanah di “South Borneo Archery”. Dan Terakhir, peserta delegasi berkunjung ke “Sekumpul Martapura” untuk berziarah ke makam Ulama kharismatik yaitu KH. Zaini Abdul Ghani atau biasa dikenal dengan Abah Guru Sekumpul atau Guru Ijai yang merupakan salah satu wisata religi di Kalimantan Selatan. Ditempat tujuan, sebagian peserta delegasi membacakan doa dan surah Yasin kepada beliau. dan dihari terakhir “Closing Ceremony” atau acara penutupan yang ditutup oleh presiden AMSA ASEAN serta pelepasan tanda identitas peserta. Acara penutupan tersebut berlangsung sangat meriah dan dramatis.
Berikut ini hasil kegiatan International Youth Conference (IYC 2018) yang berupa Resolusi dari kelima divisi.
RESOLUTION INTERNATIONAL YOUTH CONFERENCE IYC 2018
DA’WAH
To maintain contemporary and inclusive Islamic values
To present Islamic law based digital literacy system
To collect and manage Muslim youth talent depend on personal or public interests
EDUCATION
To encourage the government in ASEAN to deliver education and technology based training for educators
To ask government in ASEAN to give even distribution of technology-based education facilities
To encourage governments in ASEAN to be more selective in selecting educators to create characterized young generation
To socialize the dangers of hoaxes
ECONOMY
To encourage governments to support efforts of collaboration among religion figures to educate people about Islamic finance
To encourage among ASEAN Muslim entrepreneurs to be together to maximize Islamic finance industry
To encourage Islamic bank through the ministry of state owned cooperation (BUMN) to innovate financial products in order to be able to compete with conventional banks
To support AMSA as a pioneer in applying Islamic financial products
HUMANITY
To establish cooperation with the government in the field of social culture as an effort to strengthen the unity of ASEAN Muslim youth
To create a forum for Islamic media in ASEAN
To support the amendment for ASEAN way non intervention
To hold humanist research to solve internal conflicts among countries in ASEAN
To hold religious dialogue in ASEAN
To establish cooperation AMSA between Indonesian government to urge united nations to seek the delivery of reconciliation team to countries in conflict
WELFARE
To develop of MSME ( Micro Small and Medium Enterprises) especially in rural areas
To improve the quality of labors and mobility of capital
To explore the results of the resources of each country in ASEAN
Perencanaan merupakan langkah awal dalam penyelenggaraan International Youth Conference (IYC 2018) ini, kerjamsama yang baik dari semua pihak dalam implementasinya merupakan kunci utama suatu keberhasilan. Akhirnya dengan penuh rasa syukur, saya menutup laporan hasil kegiatan ini.
Selanjutnya, saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut terlibat dalam kesuksesan kegiatan International Youth Conference (IYC 2018). Semoga dengan adanya kegiatan tersebut, dapat memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat, bangsa dan negara. (fin/cat)