Mahasiswa HI UMKT Ikuti Program Pertukaran Pelajar di Asia University, Taiwan
Penulis: Nur Azisah Putri
Program Studi Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (HI UMKT) kembali menorehkan capaian membanggakan dengan mengirimkan salah satu mahasiswanya dalam program pertukaran pelajar di Asia University, Taiwan. Partisipasi ini merupakan bagian dari komitmen Prodi dalam memperkuat jejaring internasional sekaligus memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memperoleh pengalaman akademik dan budaya di kancah global.
Sejak awal perjalanan akademiknya, mahasiswa HI UMKT tersebut telah menunjukkan ketertarikan yang kuat terhadap interaksi lintas budaya. Minat ini berawal dari pengalamannya berdialog dengan penutur asing melalui platform daring, yang tidak hanya memperkaya pemahaman bahasa tetapi juga membuka wawasan tentang cara berpikir dan nilai-nilai budaya yang beragam. Ketertarikan itu semakin berkembang ketika ia terlibat sebagai relawan di sebuah yayasan pertukaran pelajar, di mana ia mendampingi calon peserta, berinteraksi dengan siswa asing, serta belajar langsung dari pengalaman para alumni.
Proses seleksi yang harus dijalani tentu penuh tantangan. Salah satu syarat utama adalah sertifikat kemampuan bahasa Inggris, yang sempat menjadi hambatan awal. Beberapa kali ia mengikuti tes hingga hasilnya memenuhi kriteria yang ditetapkan. Bagi Prodi HI UMKT, hal ini menjadi contoh nyata pentingnya konsistensi, evaluasi diri, dan ketekunan mahasiswa dalam mempersiapkan diri menghadapi kompetisi internasional.
Setibanya di Taiwan, kesan pertama yang ia bagikan kepada Prodi adalah keramahan masyarakat, kebersihan lingkungan kota, serta sistem transportasi publik yang modern dan efisien. Meski jumlah tempat sampah di ruang publik terbatas, kesadaran masyarakat terhadap kebersihan tetap tinggi sehingga menciptakan lingkungan yang tertata. Kehidupan kampus di Asia University juga memberikan pengalaman baru melalui fasilitas pembelajaran yang lengkap, suasana akademik yang terbuka, serta interaksi lintas budaya yang memperkaya perspektif.

Dari sisi perkuliahan, ia menemukan sejumlah perbedaan dengan pengalaman belajar di Indonesia. Ritme perkuliahan di Taiwan relatif lebih santai, dengan tugas individu mingguan yang sederhana dibandingkan tugas kelompok atau penelitian di Indonesia. Namun, pelayanan akademik yang serba cepat dan berbasis digital menjadi keunggulan yang sangat dirasakan. Ia juga sempat mengalami culture shock dalam hal kedisiplinan akademik, misalnya toleransi keterlambatan mahasiswa yang lebih longgar dibandingkan di Indonesia.

Meski begitu, pengalaman paling berharga selama program ini adalah kesempatan untuk membangun jejaring internasional dengan mahasiswa dari berbagai negara serta mengasah kemandirian dalam kehidupan sehari-hari. Ia belajar mengelola waktu, memahami perbedaan budaya, dan meningkatkan kepercayaan diri dalam berkomunikasi, baik dalam bahasa Inggris maupun dalam interaksi lintas budaya. Kehadiran komunitas mahasiswa Indonesia di Taiwan juga menjadi faktor penting yang mempermudah adaptasi dan memberikan rasa nyaman di lingkungan baru.
Prodi HI UMKT menilai bahwa keikutsertaan mahasiswa dalam program pertukaran pelajar ini tidak hanya memberikan manfaat akademik, tetapi juga membentuk karakter dan kompetensi global yang relevan dengan tantangan masa depan. Internasionalisasi pendidikan adalah salah satu visi utama Prodi, dan pengalaman mahasiswa ini menjadi bukti nyata bahwa keberanian untuk melangkah keluar dari zona nyaman dapat menghasilkan transformasi pribadi sekaligus mengharumkan nama institusi.