Mendalami Jiwa Manusia: Mahasiswa Psikologi UMKT Mengikuti Perkuliahan Eksklusif di Mini Auditorium IIUM
Penulis: Prodi Psikologi
Hari kedua program short course mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) di International Islamic University Malaysia (IIUM) dimulai dengan pengalaman akademik yang tak terlupakan. Mahasiswa Psikologi UMKT berkesempatan mengikuti dua mata kuliah istimewa, yaitu "Science of the Soul" dan "Konseling" yang diselenggarakan di Mini Auditorium IIUM Gombak.
Suasana Mini Auditorium yang Menginspirasi
Mini Auditorium IIUM yang berkapasitas 200 orang ini menjadi saksi bisu antusiasme tinggi para mahasiswa UMKT dalam menimba ilmu. Ruangan yang dilengkapi dengan fasilitas audio-visual dan pencahayaan yang sempurna menciptakan atmosfer pembelajaran yang kondusif.
"Fasilitas di mini auditorium ini luar biasa. Akustiknya sangat baik, dan desainnya membuat kami merasa benar-benar fokus pada materi yang disampaikan," ungkap Rafif Salsabila, mahasiswa semester 6 Psikologi UMKT.
Sebelum perkuliahan dimulai, para mahasiswa terlihat antusias sambil menyiapkan catatan dan gadget untuk merekam momen berharga ini. Suasana internasional terasa kental ketika para mahasiswa duduk berdampingan dengan mahasiswa IIUM dari berbagai negara.
"Science of the Soul": Menjembatani Psikologi dan Spiritualitas
Perkuliahan pertama berjudul "Science of the Soul" disampaikan oleh Dr. Jusmawati Fauzaman, yang merupakan head, Departement of Psychology di IIUM. Mata kuliah yang unik ini mengeksplorasi dimensi spiritual dalam kajian psikologi, sebuah pendekatan yang jarang ditemukan dalam kurikulum psikologi konvensional.
"Jiwa manusia tidak dapat dipahami secara utuh jika kita hanya menggunakan pendekatan materialistik," tegas Dr. Jusmawati Fauzaman dalam pembukaan kuliahnya. "Kita perlu memahami bahwa manusia memiliki dimensi spiritual yang tidak terpisahkan dari aspek psikologisnya."

Materi yang Membuka Wawasan
Selama 90 menit, mahasiswa UMKT diajak untuk memahami konsep-konsep fundamental dalam psikologi Islam, termasuk:
Konsep Nafs dalam Islam - Prof. Malik menjelaskan tiga tingkatan nafs (al-nafs al-ammarah, al-nafs al-lawwamah, dan al-nafs al-mutmainnah) dan relevansinya dengan teori kepribadian modern.
Integrasi Dzikir dan Meditasi - Bagaimana praktik spiritual Islam dapat diintegrasikan dalam terapi psikologi untuk mencapai keseimbangan mental.
Tazkiyah sebagai Proses Penyucian Jiwa - Konsep pembersihan jiwa dalam Islam yang memiliki kesamaan dengan berbagai pendekatan terapi modern.
"Sangat menarik bagaimana Dr. Jusmawati Fauzaman menghubungkan ayat-ayat Al-Quran dengan teori psikologi kontemporer. Ini memberikan perspektif baru tentang bagaimana memahami jiwa manusia secara holistik," komentar Husnul Khatimah, mahasiswa semester 8 yang terpukau dengan pendekatan interdisipliner ini.
Mata Kuliah Konseling: Praktik dan Teori Terkini
Sesi kedua adalah mata kuliah "Konseling" yang dipandu oleh Dr. Mardiana Mohamad, seorang dosen di Departemen Psikologi IIUM. Berbeda dengan kuliah teoritis sebelumnya, sesi ini lebih bersifat interaktif dan praktis.
Dr. Mardiana Mohamad memulai dengan ice breaking yang membuat suasana menjadi lebih cair. "Konseling bukan hanya tentang memberikan nasihat, tetapi tentang memfasilitasi klien untuk menemukan solusi terbaiknya sendiri," jelasnya sambil tersenyum.
Simulasi Konseling yang Mendalam
![]() | ![]() |
Yang paling berkesan dari kuliah ini adalah sesi simulasi konseling. Mahasiswa UMKT dibagi menjadi beberapa kelompok kecil dan diminta untuk mempraktikkan teknik-teknik konseling dasar:
Active Listening - Teknik mendengarkan aktif yang melibatkan seluruh perhatian konselor pada klien.
Empathetic Responding - Cara memberikan respon yang menunjukkan empati dan pemahaman terhadap perasaan klien.
Diskusi Lintas Budaya yang Memperkaya
Salah satu aspek paling menarik dari kedua perkuliahan ini adalah kesempatan untuk berdiskusi dengan mahasiswa internasional IIUM. Dalam sesi tanya jawab, muncul berbagai pertanyaan dan perspektif yang memperkaya pemahaman tentang psikologi dan konseling dari sudut pandang multikultural.
"Ini pengalaman yang luar biasa. Kami belajar bahwa meskipun prinsip-prinsip psikologi dan konseling universal, penerapannya harus sensitive terhadap konteks budaya dan agama," refleksi Ula Fadlyatul Aini, mahasiswa yang aktif dalam diskusi.
Penutup
Perkuliahan di Mini Auditorium IIUM ini menjadi highlight penting dari program short course. Para mahasiswa tidak hanya mendapat pengetahuan baru, tetapi juga inspirasi untuk terus mengembangkan diri dalam bidang psikologi dengan perspektif yang lebih luas dan inklusif.
Program ini membuktikan bahwa pembelajaran tidak terbatas pada ruang kelas biasa. Exposure terhadap environment akademik internasional dan interaction dengan diverse community telah memberikan pengalaman yang tak ternilai bagi perkembangan akademis dan personal para mahasiswa Psikologi UMKT.

