Prodi Teknik Geologi Hadiri Forum Ilmiah Nusantara 2024 - Sarana BRIDA Kaltim Melalui Diskusi Kelompok untuk Cetak Peta Jalan Kemajuan IPTEK Provinsi
Penulis: Fajar Alam
Samarinda – Dalam upaya merumuskan peta jalan kemajuan riset, inovasi, dan ilmu pengetahuan serta teknologi (IPTEK) di Kalimantan Timur, Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Kalimantan Timur menyelenggarakan Diskusi Kelompok Terpumpun Forum Ilmiah Nusantara Tahun 2024 pada Senin, 21 Oktober 2024. Acara yang berlangsung di Fugo Hotel, Samarinda, ini dihadiri oleh lebih dari 50 peserta dari berbagai sektor, termasuk pemerintah provinsi dan kabupaten/kota se-Kaltim, Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Bank Indonesia, akademisi, dan asosiasi profesi.
Diskusi ini bertujuan menyusun Rencana Induk dan Peta Jalan Kemajuan IPTEK Provinsi Kaltim untuk periode 2025-2029. Dokumen ini akan menjadi panduan utama dalam memajukan riset dan inovasi berbasis sumber daya lokal yang berkelanjutan serta mengatasi tantangan kompleks yang dihadapi di era modern.
Acara ini menghadirkan pemikiran konstruktif dari para peserta, termasuk dari akademisi Ir. Fajar Alam, S.T., M.Ling., IPM, dosen Teknik Geologi dari Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur. Dalam pemaparannya, Fajar menyoroti bahwa setiap desa di Kaltim memiliki potensi sumber daya alam yang kaya, dari wisata geosite yang melibatkan keunikan ekologi dan keberagaman hayati hingga potensi tambang dan bahan galian yang melibatkan partisipasi lokal dalam bentuk jasa pendukung.
Namun, Fajar Alam mengungkapkan beberapa tantangan krusial yang menghambat pengelolaan sumber daya alam, seperti ketergantungan yang tinggi pada sumber daya alam mentah tanpa proses pengolahan nilai tambah, terbatasnya infrastruktur, rendahnya kapasitas SDM lokal, dan kompleksitas regulasi serta birokrasi. “Pemerintah dan masyarakat masih terjebak dalam paradigma lama; kita perlu bergerak dari food gathering ke food processing, serta membangun industri hilir yang memberi nilai tambah,” tegas Fajar.
BRIDA dan para peserta forum merumuskan berbagai rekomendasi strategis yang diharapkan mampu mengakselerasi pembangunan daerah, seperti diversifikasi ekonomi yang berfokus pada industri pengolahan, peningkatan komitmen pemerintah terhadap pembangunan berkelanjutan, pengembangan SDM lokal melalui pelatihan berbasis komunitas, serta penyederhanaan regulasi untuk memudahkan investasi.
Acara ini menjadi titik balik yang signifikan bagi Provinsi Kalimantan Timur dalam mengembangkan rencana strategis untuk memaksimalkan pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan. “Kami harap forum ini menjadi langkah awal untuk menyusun rencana kerja yang nyata dan terukur, demi mewujudkan visi Kalimantan Timur sebagai pusat riset dan inovasi unggulan,” ujar perwakilan BRIDA dalam sesi penutup.
Forum ini mencerminkan komitmen Kaltim dalam memetakan arah kebijakan riset dan inovasi yang berbasis pada kebutuhan daerah serta memperhatikan keberlanjutan lingkungan, ekonomi, dan sosial di masa depan.