Susur Sungai Mahakam: Menggali Potensi dan Tantangan Daerah Aliran Sungai di Kalimantan Timur
Penulis: Fajar Alam
 
                    
                Pada Sabtu, 3 November 2024, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BP DAS) Mahakam Berau, di bawah Direktorat Jenderal Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi Hutan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, menggelar kegiatan "Edukasi Lingkungan Susur Sungai Mahakam". Acara ini dilaksanakan di Dermaga Wisata Pasar Pagi di Samarinda dan berlanjut menuju Dermaga Kutai Lama di Kutai Kartanegara, sebelum kembali ke Samarinda. Sekitar 100 peserta ikut ambil bagian dalam kegiatan ini, termasuk perwakilan dari BPDAS Mahakam Berau, BWS Kalimantan IV-Ditjen SDA Kementerian PUPR, serta Organisasi Perangkat Daerah terkait di Provinsi dan Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur. Selain itu, dosen dan mahasiswa dari FMIPA Universitas Mulawarman dan Program Studi Teknik Geologi Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) juga berpartisipasi. Dari UMKT, lima mahasiswa—Ady Hasan Gusmantoro, Nabila Septiyani Putri, Alwafi Usman, Muhammad Alfarizi Kurniawan, dan Hafiizh Rahman Pratama—terlibat dalam kegiatan ini. Meskipun Kepala Program Studi Teknik Geologi, Ir. Fajar Alam, S.T., M.Ling., IPM, tidak dapat mengikuti seluruh kegiatan karena agenda lain, beliau sempat hadir untuk melepas mahasiswa di Dermaga Pasar Pagi.

Kegiatan edukasi ini bertujuan untuk memperkenalkan sistem daerah aliran Sungai (DAS) Mahakam beserta fungsinya dalam mendukung ekosistem dan masyarakat di Kalimantan Timur. Aktivitas yang dilakukan meliputi pengenalan tentang DAS Mahakam dan perkembangan pemanfaatannya dari waktu ke waktu, pengamatan terhadap aktivitas di sepanjang tepi sungai dari Samarinda hingga Kutai Lama, serta diskusi dan penggalian informasi mengenai potensi DAS Mahakam dalam mendukung masyarakat lokal. Dalam kesempatan ini, Misman, penerima penghargaan Kalpataru tahun 2023, menjadi narasumber. Beliau menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya Sungai Mahakam bagi kehidupan manusia, flora, dan fauna di sekitar sungai. Menurut Misman, beban yang ditanggung Sungai Mahakam semakin meningkat akibat bertambahnya aktivitas manusia yang mempengaruhi kualitas dan keberlanjutan sungai sebagai sumber daya alam yang vital.

Melalui kegiatan ini, pemrakarsa berharap agar para peserta, terutama mahasiswa dan siswa, dapat menggali dan menyampaikan pendapat mereka mengenai DAS Mahakam. Harapan lainnya adalah agar para peserta memahami potensi DAS Mahakam dalam mendukung kehidupan masyarakat di Kalimantan Timur dan menyadari pentingnya pengelolaan yang berkelanjutan. Kegiatan "Susur Sungai Mahakam" ini diharapkan dapat memperkuat kesadaran akan isu-isu strategis terkait pengelolaan DAS Mahakam.

Secara keseluruhan, kegiatan ini menjadi wadah edukasi dan diskusi yang diharapkan dapat memperkaya wawasan para peserta tentang peran DAS dalam menjaga keseimbangan ekosistem di Kalimantan Timur.
