Promosikan kearifan lokal sebagai herbal anti bakteri, Dosen UMKT ciptakan produk tooner berbahan Madu Kelulut dan Bawang Tiwai
Penulis: Nur Fithriyanti Imamah
Dalam upaya mengangkat potensi kearifan lokal Kalimantan Timur, dosen Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT), Paula Mariana Kustiawan, M.Sc., Ph.D berhasil mengembangkan produk tooner alami berbahan dasar madu kelulut dan bawang tiwai. Inovasi ini terinspirasi dari kekayaan hayati dan tradisi masyarakat lokal yang telah lama memanfaatkan bahan-bahan tersebut sebagai obat alami. Melalui riset yang dilakukan secara intensif, kedua bahan tersebut terbukti memiliki kandungan antibakteri alami yang mampu membantu menjaga kesehatan kulit serta mencegah timbulnya jerawat dan iritasi.
Madu kelulut, yang dikenal sebagai madu dari lebah tanpa sengat, memiliki antioksidan tinggi dan sifat antimikroba yang kuat. Sementara bawang tiwai, tanaman khas Kalimantan Timur, mengandung senyawa bioaktif yang efektif melawan bakteri penyebab infeksi kulit. Kombinasi keduanya menghasilkan tooner herbal dengan aroma khas dan manfaat alami tanpa bahan kimia berbahaya. Inovasi ini tidak hanya memperkuat identitas lokal, tetapi juga membuka peluang bagi pengembangan produk kecantikan berbasis bahan alam Nusantara yang berdaya saing tinggi di pasar nasional maupun internasional.
Produk ini memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendanaan Penerima Bantuan Biaya Pendaftaran Permohonan dan Pemeriksaan Substantif Paten Hasil Seleksi Pelatihan Penulisan Deskripsi Permohonan Paten Gelombang II Tahun 2025.

