Kolaborasi UMKT-Akkon University, Pengabdian Masyarakat Internasional Angkat Isu Kesehatan Reproduksi

 Diposting pada: Sabtu, 27 Desember 2025, 12:00 WITA
 Penulis: Raisha Azzahro
Sejalan dengan TPB nomor:
SDGs 3 SDGs 4 SDGs 5 SDGs 11 SDGs 16
Kolaborasi UMKT-Akkon University, Pengabdian Masyarakat Internasional Angkat Isu Kesehatan Reproduksi

umkt.ac.id, Samarinda - Pengabdian masyarakat internasional yang dilakukan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) bersama Akkon University, di Berlin pada bulan Oktober, menjadi sorotan dalam UMKT Talks, sebuah siniar yang membahas kiprah dosen dan mahasiswa UMKT di kancah global. Kolaborasi antara FKM UMKT dengan Akkon University menghadirkan program bertajuk ‘Training of Volunteer Public Health Community Empowerment: The True Reproductive Health Concept Among Adolescents’, yang berfokus pada penguatan pemahaman kesehatan reproduksi sebagai bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat lintas negara.

 

Kegiatan ini berangkat dari visi Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat UMKT yang menargetkan keunggulan dalam pemberdayaan masyarakat secara global. Selama ini, pengabdian masyarakat lebih banyak dilaksanakan di tingkat lokal dan nasional, sementara di tingkat internasional cakupan serta capaiannya masih relatif terbatas. 

 

“Salah satu visi keilmuan kami adalah unggul dalam pemberdayaan masyarakat secara global, sehingga pengabdian masyarakat internasional menjadi tuntutan sekaligus misi yang harus diwujudkan,” ungkap Nida Amalia, salah satu dosen FKM UMKT yang terlibat dalam pengabdian masyarakat internasional di Berlin tersebut.

 

Upaya tersebut akhirnya terimplementasi melalui kerja sama yang telah terjalin sejak 2022 antara UMKT dan Akkon University, yang didukung hibah pengabdian masyarakat internasional dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UMKT.

 

Topik kesehatan reproduksi dipilih berdasarkan kebutuhan Akkon University yang memiliki agenda pemberdayaan masyarakat di camp-camp pengungsian, termasuk di Pakistan dan Afghanistan. Isu ini dinilai strategis karena berkaitan langsung dengan hak asasi manusia, pemberdayaan perempuan, kesetaraan gender, serta peningkatan kualitas hidup. 

 

Pelaksanaan pengabdian masyarakat internasional yang berlangsung pada bulan Oktober 2025 di Berlin dengan sasaran utama mahasiswa S2 Kesehatan Masyarakat Akkon University dan fellowship dari berbagai negara. Metode yang digunakan adalah Training of Trainer (ToT), di mana peserta tidak hanya menerima edukasi kesehatan reproduksi tidak hanya menerima edukasi kesehatan reproduksi, tetapi juga dilatih menjadi fasilitator agar mampu menyampaikan kembali materi tersebut kepada masyarakat sasaran di negara masing-masing. Evaluasi melalui pre-test dan post-test menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan peserta secara signifikan yang menandakan efektivitas diberikannya pelatihan. 

 

Selain pengabdian masyarakat, kehadiran tim UMKT di Jerman juga bertepatan dengan berbagai agenda internasional, seperti ‘International Researcher Symposium’ dan ‘World Health Summit’ yang diselenggarakan oleh World Health Organization (WHO). Pada kesempatan tersebut, Noval dan Ardi turut mempresentasikan hasil penelitian mereka di hadapan audiens internasional dari berbagai negara dan latar belakang keilmuan. Pengalaman ini menjadi tantangan sekaligus pembelajaran penting bagi mahasiswa UMKT dalam mengasah kemampuan akademik dan kepercayaan diri di forum global. 

 

Pengalaman lintas budaya seperti perbedaan norma, kebiasaan, dan cara berinteraksi menuntut tim UMKT untuk bersikap terbuka dan adaptif. Keberagaman latar belakang peserta justru memperkaya proses diskusi dan pembelajaran, termasuk saat menyampaikan materi kesehatan reproduksi yang sensitif secara budaya agar tetap dapat diterima oleh masyarakat Muslim di Pakistan.

 

Melalui kegiatan ini, UMKT dan Akkon University juga membuka peluang kolaborasi lanjutan, mulai dari riset bersama hingga joint supervision, sekaligus memperkuat branding UMKT di kancah internasional sebagai perguruan tinggi yang aktif dalam tridharma hingga tingkat global.

 

Menutup kegiatan UMKT Talks tersebut, para narasumber menyampaikan harapan dan pesan inspiratif. Lisa Wahidatul Oktaviani, selaku dosen FKM UMKT yang terlibat selain Nida Amalia, berharap agar pengabdian masyarakat internasional ini benar-benar memberikan dampak nyata dan menjadikan UMKT semakin dikenal di tingkat global, sekaligus mendukung upaya pemberdayaan kesehatan reproduksi di Pakistan. Sementara itu, Naufal Faryreza Ryanta sebagai mahasiswa FKM UMKT  berpesan kepada teman-temannya untuk terus berani bermimpi dan berusaha, karena setiap peluang dapat menjadi pintu menuju capaian yang lebih besar. Senada dengan itu, Muhammad Ardi Wijaksana, mahasiswa FKM UMKT lain yang turut terlibat ikut mendorong teman-temannya untuk terus belajar dan memanfaatkan setiap kesempatan yang ada, karena pengalaman kecil hari ini dapat mengantarkan pada jenjang yang lebih besar di masa depan.

 

Keberhasilan program ini tidak terlepas dari dukungan penuh UMKT, baik secara finansial maupun non-finansial. Fakultas Kesehatan Masyarakat, LPPM, Kantor Urusan Internasional (KUI), hingga jajaran pimpinan universitas memberikan pendampingan sejak tahap perencanaan, pengurusan administrasi dan visa, hingga pelaksanaan kegiatan. Dukungan tersebut menjadi fondasi penting terwujudnya pengabdian masyarakat internasional yang berdampak nyata dan berkelanjutan. 

 

 

 

Penulis: Raisha Azzahro

Tags:
Kabar Kampus Riset & Pegabdian
Berita lainnya