Antara Revisi, Panas Greenhouse, dan Pertumbuhan Pelan-Pelan Mahasiswa Agroteknologi
Penulis: 2411102452002
Antara Revisi, Panas Greenhouse, dan Pertumbuhan Pelan-Pelan Mahasiswa Agroteknologi
Mahasiswa Agroteknologi sering memulai studinya dengan keyakinan bahwa pertanian adalah masa depan. Namun saat berada di greenhouse dengan suhu yang menyengat, idealisme tersebut mulai diuji—dan muncul pertanyaan reflektif: “Apakah masa depan juga sepanas ini?”
Di jurnal ilmiah, tanaman terlihat tumbuh seragam dan grafik penelitian tampak sempurna. Namun di lapangan, realitas berkata lain: daun terbakar, batang patah, polybag tertiup angin, dan motivasi peneliti ikut goyah. Meski demikian, mahasiswa tetap dituntut tersenyum di depan dosen pembimbing seolah semuanya baik-baik saja.
Revisi menjadi bagian penting dari perjalanan akademik. Tanaman masih bisa diberi pupuk, namun mahasiswa hanya bisa diberi komentar seperti “Fix dulu datanya,” meski yang perlu diperbaiki kadang bukan hanya data, tetapi semangatnya juga.
Di tengah semua itu, polybag menjadi sahabat setia. Ia menerima tanah, pupuk, sampah, harapan, bahkan air mata dini hari tanpa pernah mengeluh. Jika bisa menulis skripsi, mungkin judulnya adalah: “Analisis Tingkat Keretakan Mental Mahasiswa di Lapangan.”
Namun satu hal tetap sama: tanaman terus tumbuh meski tidak selalu sempurna. Begitu pula mahasiswa Agroteknologi—berkembang pelan-pelan, di antara panas, revisi, dan perjalanan panjang menuju kelulusan.
Silahkan baca zine ini di link dibawah ini
https://drive.google.com/drive/folders/1z4lY6B1Vkzi1HFDOJ_qxXhS5pZiGlKMe?usp=drive_link