UMKT Dorong Kemajuan Ekonomi Warga Lewat Pelatihan Jamu Detoks dan Sabun Alami

 Diposting pada: Sabtu, 29-11-2025, 00:40 WITA
 Penulis: Ashifa Nabila Putri
Sejalan dengan TPB nomor:
SDGs 1 SDGs 5 SDGs 8 SDGs 9 SDGs 10 SDGs 11 SDGs 12
UMKT Dorong Kemajuan Ekonomi Warga Lewat Pelatihan Jamu Detoks dan Sabun Alami

umkt.ac.id, Samarinda - Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) kembali melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui pelatihan pemanfaatan bahan alami untuk pembuatan jamu detoksifikasi serta sabun cuci piring ramah lingkungan. Kegiatan ini berlangsung pada hari Senin (6/10/24) di Desa Giri Agung, Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara. 

 

Kegiatan ini diketuai oleh Deasy Nur Chairin Hanifa, selaku dosen Farmasi Klinis dan Komunitas yang melibatkan 13 mahasiswa farmasi. Luaran kegiatan ini meliputi penerbitan buku saku serta dua naskah publikasi di jurnal nasional.

 

Desa Giri Agung merupakan desa agraris yang 90% warganya bergantung pada sektor pertanian. Ketergantungan ini menyebabkan masyarakat rentan terhadap fluktuasi harga gabah dan terbatasnya nilai tambah produk pertanian yang dijual dalam bentuk mentah. Selain itu, potensi UMKM lokal belum berkembang optimal karena minimnya inovasi, keterampilan produksi, manajemen usaha, hingga kurangnya jaringan pemasaran. 

 

Potensi sumber daya alam desa sejatinya sangat besar untuk dikembangkan, termasuk tanaman herbal dan bahan alami yang dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomi. Berangkat dari kondisi tersebut, UMKT menghadirkan pelatihan yang bertujuan memperkuat kapasitas masyarakat serta membuka peluang usaha baru di luar sektor pertanian.

 

Rangkaian kegiatan pengabdian mencakup pemeriksaan kesehatan gratis, penyuluhan kesehatan, serta dua pelatihan utama, yaitu pembuatan jamu detoksifikasi dan pembuatan sabun cuci piring alami. Jamu dibuat menggunakan bahan rempah yang mudah diperoleh dan kaya akan manfaat kesehatan. Jamu ini berfungsi membantu proses detoksifikasi tubuh serta meningkatkan daya tahan. Penggunaan rempah lokal juga mendorong masyarakat untuk memanfaatkan tanaman sekitar sebagai sumber bahan baku berkelanjutan.

 

Sedangkan sabun cuci piring dibuat dari daun pandan dan jeruk nipis. Jeruk nipis berfungsi sebagai pembersih alami dan antioksidan, sementara daun pandan memberikan aroma segar sekaligus menjadi pewarna alami. Kombinasi ini menghasilkan sabun yang aman digunakan dan ramah lingkungan.

 

Proses pembuatannya tergolong sederhana sehingga sangat memungkinkan dikembangkan menjadi usaha rumahan (UMKM). Produk sabun ini juga menjadi alternatif pengganti deterjen sintetis yang berpotensi mencemari lingkungan.

 

Pelatihan yang dilaksanakan UMKT memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Desa Giri Agung. Selain meningkatkan pemahaman tentang pemanfaatan bahan alam, kegiatan ini juga menumbuhkan kesadaran mengenai penggunaan produk yang aman dan ramah lingkungan.

 

Dari sisi ekonomi, warga memiliki peluang untuk memproduksi jamu dan sabun alami sebagai produk usaha mikro berbasis bahan lokal. Produk-produk ini dapat dijual dalam kemasan sederhana di pasar desa, toko lokal, hingga berpotensi menjadi komoditas BUMDes. Dengan demikian, pelatihan ini tidak hanya meningkatkan kesehatan masyarakat, tetapi juga berkontribusi pada diversifikasi ekonomi desa.

 

 

Penulis: Raisha Azzahro

Designer: Raihana Adhwa

Tags:
Kabar Kampus riset & pengabdian
Berita lainnya