Moral dan Intelektual dalam Akuntansi : Menyikapi Dampak Lingkungan dari Operasi Bisnis Sebagai Seorang Akuntan
Penulis: Dita Dwi Maharani
Pada 20/03/2025 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Bisnis dan Politik mengadakan kegiatan Balance Diskusi Ilmiah Bersama Mahasiswa yang dihadiri oleh Bapak Rahman Anshari, S.E., M.A. sebagai narasumber yang mengisi materi pada sesi diskusi kali ini, Dita Dwi Maharani Putri S.P. selaku MC dan mahasiswa aktif Program Studi Akuntansi. Diskusi Ilmiah bersama mahasiswa dengan mengangkat tema Moral dan Intelektual mengenai Prespektif Akuntan Mengenai Isu Dampak Lingkungan Dari Operasi Bisnis merupakan salah satu cara untuk membangun kesadaran lingkungan dalam akuntansi. Dalam diskusi ini, mahasiswa dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang isu lingkungan dan bagaimana akuntansi berperan dalam mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Operasi bisnis sendiri memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan berupa polusi udara, air dan tanah, serta penggunaan sumber daya alam yang tidak berkelanjutan. Masalah lingkungan yang berhubungan dengan kualitas dan fungsi lingkungan alam seperti hilangnya keanekaragaman hayati, penipisan ozon, pengasaman laut, dan efek rumah kaca yang mempunyai emisi. Masalah sosial yang berhubungan dengan hak, kesejahteraan, kepentingan orang dan komunitas termasuk hak asasi manusia, perlindungan konsumen, dan standar ketenagakerjaan. Serta masalah tata kelola terkait dengan pengelolaan entittas investee. Yaitu gaji eksekutif, hak pemegang saham dan interaksi pemangku kepentingan, pengungkapan informasi, etika bisnis, dan penyuapan korupsi.
Maka dari itu diskusi kali ini juga membahas hal yang berkaitan dengan Standar dan Metode Pelaporan Akuntansi Keberlanjutan. Bisnis yang berkelanjutan menghasilkan keuntungan finansial dalam jangka panjang sekaligus menghasilkan nilai positif bagi Masyarakat dan beroperasi dengan batasan lingkungan. Organisasi yang mengabaikan dampak negatif dari kegiatan mereka terhadap lingkungan alam, dan Masyarakat secara keseluruhan tidak mungkin bertahan dalam jangka panjang.
Sebagian besar pembahasan tentang akuntansi keberlanjutan menyoroti perlunya organisasi untuk berkontribusi pada kemakmuran ekonomi, kualitas lingkungan, dan keadilan sosial. Untuk mengukur dampak organisasi di area ini diperlukan pendekatan akuntansi yang berbeda dengan fokus lebih luas daripada laba finansial dan laporan keuangan. Adapun beberapa best practice pengungkapan informasi keberlanjutan yang disusun berdasarkan TNFD Framework tahun 2023, Kolaborasi untuk Keberlanjutan yang disusun berdasarkan POJK No. 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan Perusahaan Publik dan ESG Performance Report 2023 disusun berdasarkan IFRS Framework.
![]() | ![]() |

